Rabu, 23 Juli 2014

Bintang, Kutautkan Rindu Ini Pada Kerlip Sinarmu

Bintang, Kutautkan Rindu Ini Pada Kerlip Sinarmu
Bintang. . . .
Sudah hampir pagi, namun mengapa engkau masih mengangkasa ?
Apakah kau sedang menemaniku ?
Dingin. . . .
Udara berbalut embun ini menyusup tulang.
Bintang, apakah kau melihatnya ?
Ya, dia yang ada di sana.
Bagaimana kabarnya ?
Apa yang sedang dia lakukan di sana?
Sedang asyikkah dia dalam buaian mimpi ?
Apakah hangat selimut membuatnya terlena ?
Tidakkah dia tahu bahwa aku merindukannya ?

Sunyi. . .
Secangkir kopi perlahan menghangatkan.
Secerca harap perlahan menguatkan.
Aku tahu dia masih mengingatku walau tak merindu.
Bintang, bisikkan padanya tentang kabarku.
Jangan katakan tentang air mataku.
Tapi, tolong ceritakan tentang senyumku,
Tentang manisnya kopi dalam cangkirku.
Tentang gerai rambutku yang sedang menari dibuai angin.

" Malam ini, tak seperti malam kemarin saat kau bersamaku "
Hmm, petikan syair lagu itu seakan menyempurnakan kesendirianku.

2 komentar: