Senin, 08 September 2014

Ketika Istri Menghamili Sang Suami


Ini adalah potret keluarga bahagia Bianca Browser dan Nick Bowser warga Louisville Kentucky, mereka memiliki dua orang putera, yaitu Kai dan Pax yang masing-masing berusia tiga dan satu tahun. Sekilas pasangan ini tampak seperti keluarga pada umumnya namun ternyata pasangan ini sebenarnya adalah pasangan transgenderNick (27) ternyata seorang wanita yang berperan sebagai ayah sedangkan Bianca (32) yang aslinya seorang pria berperan sebagai ibu. Ketika ada sebuah syair lagu menyatakan bahwa cinta tiada kenal logika nampaknya memang benar karena kedua transgender itu tidak keberatan saling menikahi.

Bianca Bowser (32), lahir sebagai seorang anak laki-laki bernama Jason, dan telah menjalani hidup sebagai wanita sejak 11 tahun yang lalu. Sementara suaminya, Nick Bowser (27) lahir dengan jenis kelamin perempuan bernama Nicole dan dia telah memilih untuk menjalani hidup sebagai pria selama 7 tahun terakhir. Mereka bertemu dan jatuh cinta pada 2009 di Atlanta. Pada waktu itu keduanya sama-sama sudah memiliki identitas gender baru ( Bianca sebagai perempuan, Nick sebagai laki-laki ), namun mereka belum menjalani operasi perubahan kelamin. Setelah sekian lama berhubungan, mereka akhirnya memutuskan untuk membangun sebuah keluarga.

Nick telah menjalani operasi pengangkatan payudara dan juga terapi testoteron agar terlihat maskulin. Sedangkan Bianca menjalani operasi pembesaran payudara serta pencabutan bulu badan tapi dia tidak butuh terapi estrogen karena dia memang kemayu sejak kecil. Akan tetapi, uniknya, walaupun mereka adalah pasangan transgender, namun keduanya belum menjalani operasi kelamin karena alasan ekonomi. Baik Nick dan Bianca masih memiliki kelamin asli mereka sehingga saat mereka menikah, maka sang 'ayah' lah yang hamil.

“Kami masih memiliki organnya (untuk bereproduksi) sehingga kami akan menggunakannya,” ungkap Bianca kepada Mirror. “Jika nanti kami punya cukup uang untuk mengubahnya (operasi), kami akan melakukannya. Tapi kami masih belum mampu, dan saat ini anak-anak lebih utama.”




Meski kemudian menjalani operasi pengangkatan payudara, Nick yang secara fisik masih perempuan, memutuskan untuk mengandung bayi Bianca. Sesuatu yang dia gambarkan kepada tabloid Mirror sebagai pengalaman yang benar-benar mengerikan  karena dia sudah merasa sebagai seorang laki-laki.
"Saya tidak menyukainya. Saya seorang pria dan tidak mudah untuk melakukan sesuatu yang sangat feminin, tapi hal ini dapat saya atasi dan kami sangat senang saat Kai lahir,"  ungkapnya dalam wawancara tsb.



Nick bercerita, ketika ia hamil, orang-orang melihat dirinya dengan ekspresi keherenan. Hal tersebut membuat Nick tertekan. Kehamilannya membuat tetangga bergunjing karena dirasakan aneh melihat seorang "pria" hamil. Untungnya keduanya masih disayang oleh kerabat masing-masing. Mereka gembira mengetahui akan memiliki anggota keluarga baru. Pada usia kehamilan memasuki trimester ketiga Nick tidak dapat keluar rumah kecuali jika ia harus bertemu dokter. Nick menempuh operasi cesar sebagai jalan pintas untuk menghindari siksaan kewanitaan.
Ketika bayi mereka lahir, Bianca mengaku "cemburu" akan ikatan mental biologis antara Nick dan bayi mereka, berhubung Nick-lah yang mengandung dan melahirkan mereka. Bianca pun sempat kesal saat harus menandatangani sertifikat kelahiran sebagai seorang ayah.




Kini pasangan ini mulai bingung bagaimana menjelaskan kepada buah hati mereka bahwa sang ibu secara teknis adalah ayah, dan sang ayah secara teknis adalah ibu yang mengandung dan melahirkan mereka. 
Bianca menambahkan, ia dan Nick berencana memberi tahu anak-anak mereka apa yang terjadi segera mungkin, setelah mereka di usia yang sudah bisa memahami. Mereka yakin Kai dan Pax akan menerima dan memahami kondisi orangtuanya yang berbeda.
“Jika mereka sudah terbiasa dengan hal ini, dan sebelumnya tidak pernah mendengar hal negatif tentang transgender, mereka akan baik-baik saja,” ujarnya optimis.


Dalam sebuah siaran televisi Inggris Nick dan Bianca sepakat akan menjelaskan kompleksitas masalah gender yang mereka miliki kepada anak saat usia mereka sudah lebih dewasa.
"Saya tidak khawatir bagaimana nantinya mereka akan bereaksi. Kami tidak akan memperlakukannya sebagai hal yang 'buruk'. Dan anak-anak lebih menerima dan tidak menghakimi. Menjadi transeksual tidak mendefinisikan siapa kita," kata Bianca.
Kepada presenter acara, Phillip Schofield dan Holly Willoughby, mereka mengungkapkan “Anak kami belum tahu. Kami tak tahu kapan waktunya untuk memberitahu mereka, mungkin saat umur mereka mencapai enam tahun baru mereka bisa mengerti. Penting sekali memberitahu mereka karena jika mereka mengetahuinya dari orang lain, mereka akan kesal. Kami tidak cemas akan reaksi negatif karena anak-anak biasanya penerima dan tidak menghakimi."

2 komentar:

  1. kok bisa ya,cuma bisa geleng-geleng kepala, ternyata ada di dunia nyata

    www.inoaGroup.com

    BalasHapus
  2. Terima kasih sudah singgah..

    Iya Mas, bgmana ya untuk berpendapat ??
    Awalnya para transgender merasakan bahwa mereka terjebak dalam raga yang salah, misal seorang pria yang merasa bahwa sebanarnya jiwanya adalah seorang yang feminim, hingga akhirnya melakukan operasi kelamin.. nah setelah menjadi wanita, tetap saja dia tidak bisa mengandung..

    BalasHapus